Selasa, 06 November 2012

Pengertian Wisata Kuliner


             Kuliner adalah suatu bagian hidup yang erat kaitannya dengan konsumsi makanan sehari-hari.
Kuliner merupakan sebuah gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Karena setiap orang memerlukan makanan yang sangat dibutuhkan sehari-hari. Mulai dari makanan yang sederhana hingga makanan yang berkelas tinggi dan mewah. Semua itu, membutuhkan pengolahan yang serba enak.
Di dalam blog ini, Anda bisa menemukan berbagai resep dan serba-serbi tentang masakan, baik dari dalam negeri maupun di luar negeri.

SATE IKAN TENGGIRI – PASAR SUKAWATI




         Buat yang suka belanja kerajinan dan oleh-oleh Bali yang murah meriah, jangan melengos pulang aja kelar belanja. Makan dulu dong di Sate Tenggiri Pak Komang di depan Pasar Sukawati (yang pertama ya), sebelah warung Bu Agung, seberangnya penjual baso & nasi goreng jawa yang juga enak itu. Posisi jualannya ‘mojok’, berteduh di bawah payung fantasinya yang mulai dedel doel…:p


Kalo biasanya sate ikan khas Bali dari ikan tuna, satenya Pak Komang yang asli Nusa Penida ini pake ikan tenggiri, jadi gurih, nggak amis, dan kuah bawang kunyitnya yang berbumbu rahasia itu (katanya), waduh..endang gulindang deh..



Adonan sate tenggiri



SATE TUNA GUAN – PEMOGAN, DENPASAR




           Sate Tuna, biasanya dibuat dari adonan ikan tuna yang dililit ke tusuk satenya, tapi Sate Guan ini sedikit berbeda, karena dagingnya berupa potongan-potongan dadu ikan tuna, jadi kaya makan sate ayam aja, puas karena gede gigitan dagingnya.
Sedikit yang tahu tempat ini, karena lokasinya di Denpasar yang jarang dilalui turis, pas di lampu merah Jl. Raya Pemogan,
memang jadinya susah parkir untuk mobil (bisa parkir di mini market sebelahnya aja), dan sering saya lihat tempat ini tutup,l oh…hmm.aneh juga. (Breaking News-nya 28/01/10 : Berita terakhir dari Pak Ricky, pemilik usaha Sate Guan ini, warung Sate Guan memang tutup sementara :( , karena beliau sedang fokus dalam pengembangan usaha Abon Ikan Tunanya, tapi tidak menutup kemungkinan, segera, warung sate enak ini buka lagi, dong..)
Banner Sate Guan enakkk


RUJAK BALI ‘BU RANTE’ – SINDHU BEACH, SANUR



               Asiknya tinggal di Bali adalah, kita bisa makan apapun yang kita suka bukan cuma di restoran atau warung, tapi bisa juga di…PANTAI!!!!!!!!!! Saya dan Bart penggemar berat Rujak, apalagi Rujak Bali, seperti saya pernah ulas sebelumnya, rujak Bali itu punya rasa kuah yang khas, beda dengan rujak yang biasa kita makan di Jawa. Dan kita nggak pernah berhenti berburu Rujak Bali di tiap-tiap daerah yang kita kunjungi.
Kali ini, Sanur, tempat wisata favorit sebagian besar turis Eropa, terutama Jerman, Belanda, above 40′ gitu dech..:), jadi tempat ini memang relatif jauh lebih tenang dari hiruk pikuknya Kuta, misalnya atau Seminyak. Di sepanjang garis pantai daerah ini banyak sekali pantai dengan nama-nama yang berbeda sesuai dengan nama desanya, ada Pantai Matahari Terbit, Pantai Segara, Pantai Semawang, Pantai Mertasari (‘venue’ utama Sanur Village Festival’09 baru-baru ini, seru!), juga Pantai Sindhu.
Nah..di Pantai Sindhu inilah, saya nemu tukang Rujak Bali, namanya Bu Rante (e pepet ya bukan e taling), yang menyajikan racikan kuah rujaknya istimewa, karena berbeda dengan kuah rujak gula pada umumnya, ini sambel cabe merahnya rada kering, pedesnya baru kerasa beberapa saat setelah kelar makan (waduh ini yang gawat). Terasinya kerasa banget. Cara meraciknya juga sedikit berbeda : Sambelnya nggak diulek di depan kita, tapi udah jadi, tinggal ditaruh di atas buahnya (saya saranin pilih mangga aja, jangan buah campur, lebih asik rasa buah asem+pedesnya) dan gula merahnya juga udah jadi, tinggal campur aja. Jadi bisa disajikan cepat, nggak pake nunggu penjualnya ngulek dulu. Harganya biasa aja, sekitar 3000-an. TOP!
Rujak Mangga Bu Rante


Wali Beach Cafe – Pantai Kelan, Jimbaran



       Untuk yang suka seafood ala Jimbaran, pasti tahu daerah Pantai Muaya di Kedonganan, Jimbaran adalah salah satu tempat favorit makan udang dan kawan-kawan di Bali. Makan seperti ini jelas tidak murah, karena satu kilo udang kadang bisa mencapai Rp 170,000 per kg dan asap bakaran ikannya sangat mengganggu mata, pulang dari sini pasti baju dan rambut bau asap.
kitchen


THE PAYANGAN HIDEAWAY, UBUD



Akhir-akhir ini saya terlalu sibuk mengurus pekerjaan lain, ide menulis rada macet, ‘mood’-pun sering hilang, karena padatnya jadwal pekerjaan, membuat saya cukup stress dan butuh penyegaran badan, dan pikiran. Kembali ke alam – itu ide saya. Sekalian bekerja juga santai, pas banget dapat undangan menginap di salah satu villa di Ubud.
Ada satu tempat di sebelah utara Ubud, tepatnya di Desa Puhu, Kecamatan Payangan, yang cocok banget buat ‘relaxing’, keluar dari rutinitas sehari-hari, kembali ke alam, dan bener-bener nikmatin indahnya alam Bali dan sejuknya udara Ubud. The Payangan Hideaway namanya, dan serius makan disini ditemanin capung-capung dan burung camar yang bisa masuk ke area lobby sekaligus tempat makan dari villa yang modelnya ‘open style’ atau terbuka disini memberi pengalaman berbeda dari hanya sekedar ‘makan di Bali.
Lobby n resto


KARMA STEAKHOUSE AT KARMA JIMBARAN



             Saya lalu berpikir tidak ada salahnya saya tulis pengalaman kuliner saya di restoran fine dining dan berbagi cerita buat semua, walau makan di tempat seperti ini jelas cuma bisa setahun sekali buat saya. Awal mulanya memang saya hanya ingin menulis tentang tempat makan di Bali yang enak, sehat, dengan harga terjangkau – jadi lebih ke model ‘warung’ (gue banget!) adalah yang terbaik menurut saya untuk direkomendasikan untuk para pengunjung Pulau Bali. Beberapa waktu lalu akhirnya saya dan Bart berjanji bertemu untuk makan siang – lunch rendezvous, ceritanya – di Karma Steak House di Karma Jimbaran Resort, dan bener makan siang kali ini membuat saya bisa sungguh menikmati dan bersyukur atas indahnya hidup ini, dan mengagumi talenta yang dimiliki oleh JuruMasak/Chef kelas dunia dengan kreasi kuliner tingkat tingginya di tempat ini.
Karma Steak House menyajikan masakan kelas dunia dengan latar belakang gaya zen, terlihat pada kolam biru saphir di area makan terbukanya, dan menampilkan makanan yang diolah segar, termasuk steak import yang diklaim sebagai salah satu yang terbaik di Bali. Restoran ini terletak di Karma Jimbaran Resorts – salah satu koleksi property dari Karma Resorts yang memang memimpin dan unggul di dunia luxury resort di beberapa belahan dunia termasuk Bali, Indonesia. Jimbaran, yang disebut sebagai salah satu daerah paling ekslusif di pulau ini menjadi tempat bernaungnya luxury boutique resort, hanya sepelemparan batu dari putihnya pasir Pantai Muaya, Jimbaran yang tenang. Tempat ini dapat saya jangkau hanya 5 menit dari rumah Jimbaran saya di Bukit, dengan mengendarai motor (kalem, nggak ngebut), dan jadi saksi gemilangnya prestasi si Bart yang memiliki kecanduan ikut lomba lari 10K dan 5K di Bali Triathlon 2009 kemarin. Jadi, siang itu merupakan rendezvous sempurna buat kami berdua.